Proper United Fans Stand by Their Manager
Minggu lalu jurnalis Manchester Evening News, Mike Keegan, menulis sebuah artikel mengenai fans Manchester United dari luar Inggris yang sering menonton di Old Trafford. Artikel yang (menurut kami) bisa dijadikan bahan pembelajaran untuk United fans di seluruh dunia tentang bagaimana bagaimana cara terbaik mendukung klub kesayangan. Berikut kami terjemahkan artikel tersebut:
Aku memiliki seorang teman yang biasa kusebut "proper ManUtd fan" (fan ManUtd yang sebenarnya) karena dia berasal dari Manchester dan seluruh keluarganya adalah United fans. Dia semuran denganku (35 tahun) dan lahir juga dibesarkan dari keluarga kalangan kelas menengah.
Dia tidak mendukung United karena kesuksesan mereka selama ini, yang sayangnya, menjadi daya tarik utama para fans United di seluruh dunia.
Saat United dalam masa krisis, dia bukan tipe orang yang berbicara di media sosial tentang pemecatan David Moyes, United berada di ambang kepunahan, atau hal-hal sejenis itu. Dia bisa melihat sisi positif dari masa sulit United ini.
Baginya, ini (terpuruknya United) bukanlah akhir dunia. Tapi ini hanyalah bab lain dari buku besar perjalanan panjang menjadi supporter setia Manchester United. Tidak seperti para "glory hunters" yang menganggap masa-masa ini sangat menyakitkan, baginya ini adalah saat yang tepat bagi "glory hunter" untuk pergi dan tidak lagi mendukung United.
Semalam aku berada di Old Trafford bersama ribuan orang seperti temanku itu yang menunjukkan dukungan mereka kepada manajer. Fans United yang sebenarnya sangat memahami jika Moyes tidak menghancurkan klub melainkan dia sedang berusaha melakukan yang terbaik untuk membawa United kembali bangkit dari keterpurukan ini.
Temanku tidak di Old Trafford semalam. Dia hanya menonton saat laga tandang. Beberapa tahun belakangan dia sangat membenci perilaku para fans yang berasal dari luar Inggris. Turis dimana-mana, bersiap dengan kamera, duduk rapi di tribun, dan berharap pertandingan yang dapat menghibur mereka (itu berarti kemenangan).
Aku duduk di K-Stand semalam. Tempat temanku juga biasa duduk. Masih banyak proper fans disana. Namun banyak juga yang hanya duduk dan mengambil gambar pertandingan. Bahkan ketika kami menyanyikan United Calypso pun mereka tidak mengikuti. Itu mungkin karena mereka tidak mengenal lagu itu.
Masa ini persis seperti masa awal kepemimpinan Sir Alex. Sangat sulit. Namun saat itu jika tim membutuhkan dukungan, supporter akan berteriak dan bernyanyi dengan kerasnya. Mereka tidak mengeluh di media sosial. Stretford End saat ini justru dipenuhi orang-orang seperti itu (glory hunters). Sungguh ironis.
Tidak diragukan lagi, para glory hunters, akan kembali jika Manchester United juga kembali meraih sukses. Tapi jika saat itu datang, para proper fans akan lebih siap menyambut sisi terang kehidupan
0 komentar: