Kamis, 27 Februari 2014

The Forgotten Story: Ketika Manchester United Bermarkas di Anfield

Posted at 04.14 - by bogorreds 0


   Pada Jumat 20 Agustus 1971, 11 pesepakbola berseragam merah berjalan menuju lapangan Anfield. Ribuan supporter mengenakan atribut merah-putih pun berteriak dari tribun The Kop. Namun ada yang berbeda hari itu. Tim tuan rumah bukan Liverpool melainkan Manchester United, rival abadi mereka.

   Ya, Manchester United pernah berlaga di Anfield sebagai tuan rumah dalam sebuah pertandingan kandang pertama di League Division One musim 1971/72. Itu adalah pertandingan 'kandang' pertama manajer baru, Frank O'Farrel. United menang 3-1 atas Arsenal. Gol dicetak Bobby Charlton, Alan Gowling, dan Brian Kidd.

 
 Alan Gowling mencetak gol kedua United ke gawang Arsenal

"Aku memiliki banyak teman yang benar-benar membantu, dan saat itu Bill Shankly (manajer Liverpool) mengatakan akan dengan senang hati jika Manchester United menggunakan Anfield untuk laga kandang kami", ujar O'Farrel

Frank O'Farrel bersama George Best dalam perjalanan menuju Anfield

   Semua itu berawal dari musim sebelumnya 1970/71, tepatnya 27 Februari 1971. Saat itu di Old Trafford, seorang fan United melempar pisau ke lapangan ketika United sedang menjamu Newcastle. Akibat ulahnya, FA menghukum United tidak boleh tampil di kandang selama 2 pertandingan berturut-turut pada musim berikutnya. Maka, United harus bermain di tempat netral. Stadion yang terpilih adalah Anfield dan Victoria Ground (markas Stoke City).

"Aku tidak mengingat pertandingan itu. Siapa yang kita lawan? Apakah Arsenal?", ujar Alan Gowling yang sepertinya enggan menerima kenyataan itu.

"Apakah aku bermain? Aku tidak bisa mengingatnya. Coba tanya Alex Stepney, dia lebih baik dalam hal mengingat sesuatu" ujar David Sadler yang bermain 90 menit di match tersebut.

"Samar-samar aku ingat bahwa musim itu kami harus bermain jauh dari Old Trafford. Tapi aku tidak ingat dimana. Mungkin ada semacam teori konspirasi untuk menyembunyikan kebenaran", ujar Alex Stepney yang memainkan 539 pertandingan bersama United.

   Mungkin satu-satunya orang yang mengingat baik pertandingan itu adalah George Sephton, match announcer Anfield atau biasa disebut "The Voice of Anfield".

"Aku masih ingat Jumat malam itu seperti pertandingan tambahan. Stadion hanya terisi setengah. Sedikit sepi dan mengerikan" ujar Sephton.

"Aku juga tidak percaya jika malam itu "You'll Never Walk Alone" untuk pertama kalinya tidak diputar di Anfield. Itu lagu kami sejak 1963. Tapi satu hal yang membuatku senang adalah mendapat tambahan uang saku. Aku baru saja menikah saat itu dan membutuhkan uang tambahan untuk membeli rumah"

"Tidak ada masalah berarti setelah pertandingan. Masa-masa itu, rivalitas dengan United tidak seperti sekarang. Kadang masih ada fans Liverpool yang mau menonton United meski tak peduli apa hasilnya. Namun jika pertandingan itu terjadi saat ini, tentu saja aku akan berteriak untuk Arsenal", pungkas Sephton

   Adalah Peter Robinson, staf  FA yang bertugas mengatur jadwal pertandingan kala itu. Dia juga pernah menjabat sebagai sekretaris klub Liverpool pada 1960. Ini jawaban Robinson ketika ditanya mengapa menempatkan United di Anfield:

"Ketika saya di Liverpool, permusuhan sesungguhnya adalah dengan Everton. Namun semua itu berubah ketika Manchester United merajai kompetisi. Padahal mereka pernah terdegradasi pada 1974 dan mengalami masa sulit setelahnya. Saya masih ingat dalam pertandingan itu supporter United berdiri di The Kop. Hal yang tak akan mungkin terjadi sekarang bukan?", ujar Robinson

   Gavin Mellor, seorang peneliti dari Substance yang bekerja sukarela untuk sepakbola dan Premier League, pernah meneliti tentang The North West Rivalry. Dia mempelajari banyak tentang perseteruan United-Liverpool.

"Pada pertengahan 1960, Anda bisa menjadi pendukung klub sepakbola tanpa harus membenci orang lain. Di Manchester, orang-orang akan pergi menonton pertandingan Manchester City dan kemudian menyaksikan Manchester United di minggu berikutnya", ujar Mellor

"Ada perubahan tentang hal itu dalam budaya populer. Banyak orang memiliki kecenderungan untuk menandai perbedaan"

Pada 1968, Liverpool Echo (majalah resmi Liverpool) menulis tentang Manchester United yang baru saja menjuarai Eropa. Mereka sangat mengapresiasi kerja keras Sir Matt Busby. Mereka juga mengatakan tidak akan ada klub Inggris yang iri karena United menjadi klub Inggris pertama yang meraih trophy itu.

Pasca tragedi Hillsborough, Martin Edwards (CEO) dan Sir Alex Ferguson menelpon Paul Robinson (sekretaris Liverpool) untuk meminta izin mengunjungi Anfield sekadar melihat karangan bunga yang bertebaran.

"Aku, John Smith (CEO Liverpool), Martin Edwards, dan Alex Ferguson berjalan menyusuri lapangan. Hanya ada kami dan itu tidak ada publikasi sama sekali. Mereka (Edwards & Fergie) tidak ingin publisitas", jelas Robinson

   Banyak juga yang tidak mengetahui jika Alex Ferguson adalah orang pertama yang menelpon Kenny Dalglish pasca Tragedi Hillsborough. Dalglish mengatakan saat itu Fergie ingin membantu semampu dia. Semua ini tersimpan rapat, jauh dari publikasi di media, dan baru terkuak puluhan tahun kemudian.

   Menurut para peneliti, sulit untuk menarik garis lurus antara rivalitas sejarah dan rivalitas sepakbola modern. RIVALITAS SEPAKBOLA antara United-Liverpool adalah rivalitas modern. Tidak ada referensi yang mendukung untuk mencari kebenaran dalam sejarah rivalitas mereka. Semua ini baru terjadi tahun-tahun belakangan.

   However, setidaknya kita kini sudah mulai harus menerima fakta jika Anfield pernah menjadi "rumah" meski hanya semalam.






About the Author

Write admin description here..

0 komentar:

© 2013 BOGOR REDS. WP Theme-junkie converted by BloggerTheme9